Anggota DPR RI Sonny T Danaparamita Bersama Relawannya Gelar Peringatan Haul Bung Karno ke-54 di Banyuwangi
SuaraTimurDaily.co.id, Banyuwangi – Sonny T. Danaparamita, Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur (Jatim) III, menggelar peringatan Haul Bung Karno yang ke-54 tahun wafatnya Putra Sang Fajar.
Kegiatan tersebut berlangsung di wilayah Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, dan melibatkan Relawan GARASI dan Rumah DE GIRI pada Jumat (21/06/2024).
Ratusan orang turut hadir dalam Peringatan Haul Bung Karno itu, termasuk perwakilan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kecamatan Genteng, Ketua Ranting se-Kecamatan Genteng, serta tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di sekitar wilayah Genteng.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Bulan Bung Karno yang diadakan secara rutin oleh Sonny dan relawannya. Keberagaman kegiatan yang dilaksanakan menunjukkan bahwa masih banyak warga Indonesia yang menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang.
Salah satu momen berkesan dalam kegiatan peringatan itu adalah saat Dewi Faizah, seorang siswi SMP Ma’arif Genteng Khusus Putri, membacakan puisi karya Bung Karno. Yang berjudul “Ber Ibu Kembali” Melalui puisinya, Dewi Faizah berhasil menyampaikan kekaguman terhadap sosok Bung Karno.
Baca Juga: Sonny T Danaparamita Tanggapi Aduan dari DPP Serikat Karyawan PT. Garuda
Dalam sebuah wawancara terpisah, Sonny mengungkapkan, bahwa Bung Karno adalah pemimpin yang ajarannya senantiasa membangkitkan semangat dalam berbakti pada bangsa dan negara.
“Bung Karno adalah generasi yang terbatas. Ia adalah sosok inspiratif dan teladan bagi kita dalam mengabdikan diri pada bangsa dan negara,” kata Sonny T. Danaparamita.
Karena kehebatan serta kecerdasan yang dimilikinya, maka 26 gelar Doktor Honoris Causa diterima oleh Bung Karno dari berbagai negara di dunia. Menurut Sonny, sebagai generasi bangsa yang menjunjung tinggi nasionalisme dan patriotisme, patutlah semua untuk mengenang sosok pahlawan tersebut.
Bagi Sonny, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.
Sonny juga menyoroti sosok Bung Karno oleh lawan-lawan politiknya dihujat seperti penjahat, di cap komunis, hingga dituduh mengkudeta kekuasaannya sendiri. Dan itu terus berlangsung massif sebagai upaya de-soekarnoisasi. Bahkan fitnah-fitnah keji itu ditulis dalam buku sejarah yang dibaca oleh generasi penerusnya.
Namun alhamdulillah, sejarah akhirnya mencatat Bung Karno sebagai pahlawan nasional. Itu berarti bahwa Bung Karno tidak memiliki kesalahan pada bangsa dan negara sebagaimana dituduhkan oleh orang-orang yang tidak suka pada dirinya.
“Saya yakin sejarah akan mencatat fakta sesuai dengan objektivitasnya. Satyam Eva Jayate, kebenaranlah yang akan menang,” ungkap Sonny.
Sementara itu, Ketua Panitia Prayogi Adi Pratama menjelaskan, bahwa tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut adalah untuk mengirim doa untuk arwah Presiden Soekarno yang dahulu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia ini dan untuk memperkokoh semangat kebangsaan dan memelihara memori kolektif masyarakat tentang ketokohan Ir. Soekarno, serta memperkuat nilai Pancasila dan spirit perjuangan Bung Karno.
Baca Juga: Anggota Komisi VI DPR RI Sonny T Danaparamita, Soroti Tata Kelola Industri Farmasi Indonesia
Masyarakat di kecamatan Genteng memiliki GARASI untuk menyuarakan aspirasinya kepada pusat melalui Bapak Sonny sebagai perwakilan kami. Saya teringat dengan ucapan seorang senior, banyak yang mengaku sebagai pengikut dan penganut ideologi Bung Karno, tetapi mereka tidak pernah mengirimkan doa. Oleh karena itu, di acara ini mari kita mengirimkan doa kepada beliau. Saya sangat mengapresiasi Pak Sonny yang secara rutin menyelenggarakan peringatan Haul Bung Karno setiap bulan Juni,” ujar Wahyu Nugroho Sekretaris Pengurus Anak Cabang PDI Perjuangan Kecamatan Genteng.
Acara Peringatan Haul Bung Karno yang digelar oleh Sonny T. Danaparamita yang melibatkan Relawan STD, Relawan GARASI serta Rumah DE GIRI di kecamatan Genteng, Banyuwangi, berhasil membangkitkan semangat menghormati dan mengenang perjuangan Bung Karno.