Gibran Resmi Dilantik sebagai Wapres, Isu “Fufufafa” Kembali Mengemuka di Media Sosial
SuaraTimurDaily.co.id – Pada Minggu, 20 Oktober 2024, Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia untuk periode 2024-2029.
Pelantikan tersebut menarik perhatian publik, tetapi yang lebih mencuri sorotan adalah viralnya topik “Fufufafa” di media sosial, khususnya di Twitter (X).
Seiring dengan pelantikan Gibran, warganet ramai membicarakan sosoknya, disertai dengan berbagai ulasan, cuitan, dan foto-foto kenegaraan yang memicu beragam reaksi.
Namun, topik yang menjadi perhatian khusus adalah isu terkait akun “Fufufafa” yang dikaitkan dengan Gibran.
Asal Mula Viral “Fufufafa”
Baca Juga: Mengemban Tugas Krusial, Mayor Teddy Indra Wijaya Ditunjuk sebagai Sekretaris Kabinet
Topik “Fufufafa” mencuat setelah muncul tangkapan layar dari akun Twitter bernama Fufufafa, yang diketahui sering memberikan komentar negatif mengenai Prabowo Subianto saat Pilpres 2014.
Warganet kemudian menghubungkan akun tersebut dengan Gibran Rakabuming. Salah satu faktor yang memperkuat teori ini adalah sebuah unggahan dari akun Fufufafa yang menyebutkan bahwa identitas asli pemilik akun tersebut adalah “Raka Gnarly.”
Dalam salah satu cuitannya, Fufufafa mengaku tidak bisa login ke akun “Raka Gnarly” karena lupa kata sandi. Hal ini semakin diperkuat dengan temuan bahwa akun Twitter Chili Pari Catering, bisnis kuliner milik Gibran di Solo, juga pernah memposting keluhan serupa mengenai masalah login pada akun “Raka Gnarly.”
Kesamaan masalah ini membuat warganet yakin bahwa pemilik akun Fufufafa dan Chili Pari adalah orang yang sama, yakni Gibran Rakabuming Raka.
Makna “Fufufafa”
Istilah “Fufufafa” memiliki banyak arti, tergantung pada konteks penggunaannya.
Dalam dunia anime dan manga, tawa “fufufu” sering digunakan oleh karakter antagonis atau karakter licik dengan niat tersembunyi. Tawa ini memberi kesan misterius dan enigmatis pada karakter tersebut.
Namun, tawa “fufu” juga bisa digunakan dalam konteks yang lebih ringan, seperti oleh karakter ramah yang mungkin menyembunyikan agenda pribadi.
Sementara itu, “fafa” memiliki berbagai makna dalam budaya yang berbeda. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “fafa” merujuk pada tanah milik masyarakat menurut hukum adat di daerah Aru. Di luar Indonesia, maknanya bervariasi. Dalam bahasa Mandarin, “fafa” berarti “bunga,” berasal dari kata “hua hua.” Sedangkan di suku Ewe di Ghana, “fafa” adalah nama perempuan yang berarti “damai” dan sering diberikan kepada anak perempuan yang lahir dalam suasana damai.
Baca Juga: Risma-Gus Hans Didukung Penuh oleh Guru Madrasah Diniyah untuk Pilgub Jatim
Selain menjadi perbincangan di media sosial, istilah “Fufufafa” juga merambah ke dunia hiburan. Penyanyi Ayushita pernah merilis lagu berjudul “Fufu Fafa,” yang membawa tema keceriaan dan kebebasan.
Lagu ini memperkuat citra “Fufu Fafa” sebagai istilah yang ceria dan penuh warna. Namun, di media sosial, istilah ini bisa memiliki makna yang lebih gelap dan misterius.***