Nasional

BEM FISIP Unair Dibekukan Usai Karangan Bunga Satir, Dekan Siapkan Pertemuan

SuaraTimurDaily.co.id – Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair), Prof. Bagong Suyanto, akan bertemu dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) fakultasnya.

Pertemuan ini bertujuan untuk membahas tentang karangan bunga satir yang sempat viral di media sosial.

Berdasarkan foto yang beredar di media sosial, karangan bunga tersebut berbentuk persegi panjang dengan foto Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.

“Senin besok (28 Oktober) setelah pertemuan dengan BEM,” ujar Prof. Bagong, dikutip dari Kilat.com yang mengutip ANTARA pada Minggu, 27 Oktober 2024.

Baca Juga: Duel Seru Pekan ke-9 BRI Liga 1: Malut United & Barito Putera Bersaing Masuk 10 Besar

Namun, Prof. Bagong tidak memberikan pernyataan mengenai adanya karangan bunga satir tersebut maupun terkait pembekuan BEM FISIP yang dilakukan oleh pihak fakultas.

Pernyataan Prof. Bagong ini mengonfirmasi informasi dari Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah, yang mengatakan bahwa akan ada pertemuan dengan Dekan FISIP untuk membahas surat pemberitahuan pembekuan lembaga yang ia pimpin.

“Konfirmasi terakhir, pertemuan dengan Pak Dekan dijadwalkan besok (28 Oktober) pukul 08.00 pagi,” ujar Tuffahati.

Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair dibekukan oleh Dekanat FISIP Unair.

Pembekuan ini merupakan dampak dari pemasangan karangan bunga satir untuk Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga: Terulang! Penumpang Bus Rosalia Indah Kehilangan Laptop di Rute Viral 2023

Karangan bunga tersebut bertuliskan, “Selamat atas dilantiknya Jenderal Bengis Pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi.”

Pada foto Prabowo tertera tulisan “Ketua Tim Mawar,” sedangkan pada foto Gibran dituliskan “Admin Fufufafa.” Terdapat pula tulisan “Dari: Mulyono (Bajingan Penghancur Demokrasi).”

Menurut Berita Acara yang diunggah di akun Instagram @bemfisipunair, pemasangan karangan bunga dilakukan pada Selasa (22 Oktober) pukul 15.00 WIB.

Ditempatkan di lokasi strategis yang ramai dilewati warga kampus, karangan bunga satir tersebut viral di platform X dan TikTok.

Pada Kamis (24 Oktober), Ketua Komisi Etik Fakultas memanggil BEM FISIP Unair untuk meminta klarifikasi terkait kepemilikan karangan bunga tersebut.

Baca Juga: Menuju Magelang, Menteri Kabinet Merah Putih Ikuti Pembekalan Militer Menggunakan Hercules

Jumat (25 Oktober) pukul 09.03 WIB, Presiden BEM FISIP Unair bersama wakilnya serta menteri kajian politik dan kajian strategis memenuhi panggilan Komisi Etik Fakultas. Pada sore hari pukul 16.13 WIB, BEM FISIP Unair menerima surel dari dekanat yang berisi surat pembekuan.

Surat bernomor 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024 itu menyatakan bahwa BEM FISIP Unair dibekukan.

Sementara itu, Presiden BEM Unair, Aulia Thaariq Akbar, membenarkan kabar pembekuan tersebut akibat karangan bunga yang dibuat oleh BEM FISIP. Pihaknya juga terus menjalin komunikasi untuk memberikan bantuan advokasi bila diperlukan.

“Saya terus berkomunikasi dengan presbem (FISIP) sambil menunggu pertemuan dengan dekan,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *