Economy

Erick Thohir: Indonesia Bukan Sekadar Pasar, Kita Adalah Ekonomi Besar

SuaraTimurDFaily.co.id – Menteri BUMN, Erick Thohir, terus mendorong BUMN untuk meningkatkan kolaborasi dengan UMKM, swasta, maupun investor luar negeri secara transparan dan profesional, terutama di sektor ekonomi digital.

Erick Thohir menyatakan bahwa potensi ekonomi digital di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 4.500 triliun pada tahun 2030.

Pernyataan ini disampaikan oleh Erick Thohir saat meresmikan kolaborasi TikTok Indonesia dan PT Pos Indonesia dalam menghadirkan TikTok | Pos Aja! Creator House di Kantor Pos Kota Tua, Jakarta.

Erick juga menyebut bahwa Indonesia diproyeksikan akan masuk dalam 15 negara dengan ekonomi terbesar dunia pada tahun 2029 dan lima besar dunia pada tahun 2045. Namun, ia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi harus berdampak pada pemerataan.

Baca Juga: SIER Raih Penghargaan di ASEAN Risk Awards 2024 untuk Kategori Risk Innovation and Technology

“Saya juga mengetuk sektor swasta dan investasi asing yang percaya pada pasar Indonesia. Jangan setengah-setengah berinvestasi di Indonesia, apalagi membandingkan Indonesia dengan Thailand, Malaysia, atau Singapura, itu salah besar,” tegas Erick.

Erick mendorong agar kerja sama yang saling menguntungkan menjadi poin utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia tidak ingin Indonesia hanya dipandang sebagai pasar bagi investor maupun negara lain.

“Kita ini sudah menjadi ekonomi terbesar, dan saya meminta sektor swasta atau investasi asing, jika berinvestasi di Thailand satu, maka di Indonesia harus tiga. Jangan hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar, lalu investasi dibawa ke luar negeri dan diinvestasikan di negara lain,” lanjut Erick.

Lebih lanjut, Erick mengatakan bahwa BUMN harus memastikan adanya kolaborasi yang saling menguntungkan. Menurutnya, hal tersebut merupakan bentuk komitmen dalam menjaga keseimbangan ekonomi di Indonesia.

Baca Juga: Pertamina Gencarkan Energi Transisi Melalui Green Refinery Cilacap

“Kita tidak anti investasi, tapi kita ingin komitmen investasi yang sehat untuk Indonesia, sehingga kita bisa memastikan pembukaan lapangan pekerjaan dan tumbuhnya pengusaha-pengusaha UMKM yang baru,” kata Erick.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *