Politics

Anggota Komisi VI DPR RI Sonny T Danaparamita, Soroti Tata Kelola Industri Farmasi Indonesia

SuaraTimurDaily.co.id, Jakarta – Dalam agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) anatara Komisi VI DPR RI dengan Direktur Utama (Dirut) BUMN bidang Industri Farmasi, Sonny T Danaparamita anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, menyoroti tata kelola Industri farmasi yang ada di Indonesia.

Menurut Politisi asal Banyuwangi tersebut, setidaknya ada beberapa catatan yang menunjukkan adanya tata Kelola dan kinerja yang belum maksimal pada sektor industri farmasi, salah satunya adalah dengan adanya laporan yang menunjukkan kerugian dari salah satu anak Perusahaan industri farmasi bernama Indo farma Global medika yang nilainya cukup besar, yang terjadi akibat adanya oknum nakal yang bermain dan merugikan negara.

“Ini ya ngeri ya sedih, ngeri karna dilaporan ini saja Indo farma Global medika, waduh kaya gitu kerugiannya, dan saya setuju bahasa-bahasa seperti itu diperhalus, ini karena ketidak hati-hatian, nakal, kalau karena keteledoran salah itu tidak kena pidana, tapi kalau sudah nakal sejak awal, nah kalau ini dibiarkan itu akan menumbuhsuburkan hal-hal yang tidak baik kedepan,” terang Sonny.

Baca Juga: Anggota Komisi VI DPR RI Sonny T Danaparamita, Soroti Tata Kelola Industri Farmasi Indonesia

Alumni Universitas Jember ini pun meminta ketegasan dari Dirut Industri farmasi agar tata kelola industri farmasi bisa berjalan dengan baik, sebab hari ini menurut Sonny ada industri farmasi yang sudah dipantau Jaksa Agung, selain itu predikat yang awalnya mendapat WTP turun menjadi WTB belum lagi indikasi adanya temuan korupsi yang berpotensi pidana.

“Jadi menurut saya perlu ketegasan pak, karna kalau tidak akan ngeri, ngeri karna ada yang sudah dipantau Jaksa Agung, ngeri karna yang awalnya WTP jadi WTB, sedih karna kalau ini dibiarkan dampaknya adalah ada berapa karyawan nanti yang akan di PHK, bagaimana semakin buramnya dunia Kesehatan di Indonesia,” tegasnya.

Lebih lanjut Sonny juga mengkritisi soal pembagunan radio farmasi yang menurutnya harus diperhatikan soal kebutuhan dan kebermanfaatannya, sebab jangan sampai program yang anggarannya dari uang rakyat itu hanya dijadikan sekedar proyek.

“Kami kadang mengkaitkan Pembangunan Radio farmasi itu dengan kebutuhan atau hanya sekedar bikin proyek, boleh lah kami dalam menjalankan fungsi pengawasan menduga-duga seperti itu,“ terangnya.

Baca Juga: Anggota Komisi VI DPR RI Sonny T Danaparamita, Soroti Tata Kelola Industri Farmasi Indonesia

Menutup statmennya Sonny, mengatakan sebagai wakil rakyat pihaknya menginginkan agar negara tidak rugi, Perusahaan BUMN tidak bangkrut, agar karyawan yang bekerja di Perusahaan BUMN tidak di PHK, oleh sebab itu Sonny meminta Dirut industri Farmasi memiliki semangat untuk berbenah dan menjadikan industri farmasi di Indonesia lebih baik lagi.

“Ini bentuk pertanggungjawaban kami, bahwa kami harus melakukan sesuatu agar negara tidak rugi, Perusahaan tidak bangkrut dan karyawan tidak di PHK,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *